Sebagai
seorang ratu, Margareta membawa banyak perubahan baik bagi suami dan
negaranya. Malcolm seorang yang baik, tetapi ia dan para anggota
istananya amat kasar. Ketika dilihat raja betapa bijaksana isterinya
itu, raja bersedia mendengarkan nasehat-nasehat baik isterinya. Margaret
membantu raja untuk menguasai diri dan melatih keutamaan-keutamaan
Kristiani. Ia menjadikan istananya indah serta tahu sopan santun. Raja
dan ratu menjadi teladan yang mengagumkan, oleh karena cara mereka
berdoa bersama serta cara mereka memperlakukan satu sama lain. Mereka
membagikan makanan kepada kaum miskin papa. Mereka berdua berusaha keras
untuk meneladani Yesus dalam hidup mereka.
Margareta
merupakan berkat bagi seluruh rakyat Skotlandia. Sebelum ia datang,
rakyat amat bodoh. Banyak di antara mereka yang mempunyai kebiasaan
buruk yang menghalangi mereka untuk dekat kepada Tuhan. Margareta
berjuang keras mendapatkan guru-guru yang baik untuk membantu rakyatnya
memperbaiki kebiasaan-kebiasaan mereka yang buruk itu. Ia dan Malcolm
mendirikan gereja-gereja baru. Ratu senang menghiasi gereja-gerejanya
dengan indah sebagai ungkapan rasa hormatnya kepada Tuhan. Malahan, Ratu
Margareta sendiri yang menyulam sebagian jubah-jubah liturgi para imam.
Margareta dan Malcolm dianugerahi enam putera serta dua puteri. Mereka
amat mengasihi putera dan puteri mereka. Putera bungsunya kelak menjadi
St. David. Tetapi, Margareta mengalami saat-saat sedih juga. Pada saat
sakitnya yang terakhir, ia mendengar kabar bahwa suami beserta
puteranya, Edward, terbunuh dalam perang. Mereka meninggal hanya empat
hari sebelum Margareta sendiri meninggal dunia. St. Margareta wafat pada
tanggal 16 November 1093. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Inosensius IV
pada tahun 1250.
Margareta dan Malcolm menjadi saksi rahmat sakramen pernikahan dengan berjuang bersama untuk hidup kudus.
Dikutip dari : yesaya.indocell.net
Blog akan semakin lebih menarik..... mungkin akan saya tambahkan username......
BalasHapus